Makalah Budaya Politik Di Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.  PENGERTIAN BUDAYA POLITIK
Merupakan contoh sikap suatu masyarakat dalam kehidupan benegara, penyelenggaraan manajemen negara, politik pemerintahan, hukum, susila istiadat, dan norma
kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya. Budaya politik juga sanggup di artikan sebagai suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang mempunyai kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya..
2.2. DEFENISI BUDAYA POLITIK
Beberapa defenisi budaya politik berdasarkan para mahir sanggup kita lihat sebagai berikut :
a. Budaya politik ialah contoh tingkah laris individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang dihayati oleh anggota sistem politik.
b. Roy Macridis menyampaikan bahwa Budaya politik sebagai tujuan bersama dan peraturan yang harus diterima bersama.
c. Finer mengungkapkan bahwa Budaya politik lebih menekankan pada aspek legitimasi peraturan-peraturan, forum politik serta prosedur.
Dari defenisi-defenisi diatas sanggup ditarik garis besarnya bahwa budaya politik sebagai hal yang bekerjasama dengan lingkunagan, perasaan dsn sikap dimana sistem politik itu berlangsung yang termasuk didalamnya sistem tradisi, kenangan sejarah,motif, norma perasaan, dan sistem atau secara lebih tegas sebagaimana yang digambarkan Almond dan Verba menyangkut aspek :
- Orientasi kognitif : pengetahuan ihwal dan kepercayaan pada politik, peranan dan segala kewajibannya serta input dan outputnya.
- Orientasi Afektif : kecenderungan emosi dan perasaan terhadap sistem politik, peranannya, para pemain drama dan penampilanya.
- Orientasi evaluatif : pertimbangan terhadap sistem politik menyangkut keputusan dan pendapat ihwal obyek-obyek politik secara tipikal melibatkan kombinasi standar nilai sistem dengan informasi dan perasaan.

2.3.     BENTUK-BENTUK BUDAYA POLITIK :


1.      Budaya Subjek Parochial (The Parochial Subject Culture)
Pada masyarakat dengan bentuk budaya subjek parochial terdapat sebagian besar yang menolak tuntutan-tuntutan ekslusif masyarakat. Pada acara politik hanyalah salah satu bab yang penting.
2.      Budaya Subjek Partisipan (Subject Participant Culture)
Masyarakat yang mempunyai bidang prioritas peralihan dari objek ke partisipan akan cenderung mendukung pembangunan dan memperlihatkan pemberian yang besar terhadap system politik demokrasi.
3.      Budaya Parochial Partisipan (The Parochial Participant Culture)
Budaya politik ini banyak didapati di negara-negara yang relative masih muda (negara-negara yang berkembang). Pada tatanan ini terlihat negara-negara tersebut sedang ulet melaksanakan pembangunan,termasuk didalamnya ialah pembangunan kebudayaan.
Berdasarkan pembagian terstruktur mengenai parochial, subjek, dan partisipan. Almond menciptakan tiga model ihwal kebudayaan politik dan disebut model orientasi terhadap pemerintahan dan politik :
a.       Masyarakat demokratis industrial
Kelompok ini selalu mengusulkan akal – kebijaksanaan  gres dan melindungi kepentingan khusus mereka.
b.      System otoriter
Dalam model ini terdapat beberapa kelompok masyarakat yang mempunyai sikap politik berbeda. Mendiskusikan masalah-masalah pemerintahan dan aktif dalam lobbying.
c.       System demokratis praindustriil
Dalam negara dengan model ibarat ini hanya sedikit sekali partisipan yang terutama dari professional terpelajar, usahawan dan tuan rumah.
2.4   TIPE-TIPE BUDAYA POLITIK

a.       Budaya Politik Parochial (parochial political culture)
Yang menonjol dalam  budaya politik ini ialah kesadaran anggota masyarakat akan adanya sentra kewenangan/kekuasaan politik dalam masyarakat.
b.      Budaya Politik Kaula
Anggota masyarakat mempunyai minat perhatian, mungkin juga kesadaran terhadap system sebagai keseluruhan terutama dalam aspek outputnya. Kesadaran masyarakat dalam politik untuk memberikan inputpolitik boleh dikatakan nol.
c.       Budaya Politik Partisipan
Anggota masyarakat mempunyai kesadaran secara utuh bahwa mereka ialah actor politik
d.      Budaya Politik Campuran (mixed political culture)        
Gabungan karakteristik tipe-tipe kebudayaan politik yang murni


BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Dari klarifikasi diatas sanggup disimpulkan bahwa budaya politik sangat penting bagi masyarakat karea budaya politik merupakan system nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat. Dalam kesehariannyahampir selalu bersentuhan dengan aspek-aspek politik. Mudah baik yang bersimbol maupun tidak. Dalam pelaksanaannya sanggup terjadi secara langsungatau tidak pribadi dengan praktik- praktik politik. Jika secara tidak pribadi hanya sekedar mendengar informasi, atau berita-berita ihwal peristiwa-peristiwa litik yag terjadi. Dan bila secara pribadi berarti orang tersebut terlibat pribadi dalam insiden politik tertentu.

3.2. SARAN
Dalam berpolitik sebaikya dilakukan berdasarkan kaidah-kaidah dan aturan-aturan yang sesuai biar tercipta integrasi nasional. Karena bangsa Indonesia terdiri dari banyak sekali macam suku, ras, agama, dan budaya.

Share on Google Plus

About Raden

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.