Dandelion (3)



Karena kisah senang lebih menyenangkan untuk diingat, kenapa kita betah berselimutkan kesedihan? Seperti mengalungkan selimut di pundakmu kemanapun kau pergi. Kamu tahu bahwa mengingat kenangan indah yakni hal yang baik ‘kan? Jangan biarkan dirimu terlihat malang kolam kisah drama korea itu. Melihatmu selalu ceria yakni pesona yang membuatmu berbeda dari yang lain. :)




Kesedihan Akan Selalu Menyapamu, Walau Kamu Mencoba Cuek pun Ia Akan Terus Mencoba Membuatmu Berkawan Dengannya

  
Yahh, kau bukan satu-satunya yang ditimpa masalah, kadang kita merasa kitalah yang paling malang. “Coba elo di posisi gw.” Mungkin ini yang sering kita katakan ketika yang lain mencoba menghibur.

Hey, Tuhan adil termasuk memberi ujian, bukan kau saja. Bahkan, di luar sana banyak yang lebih berat kalau kau mau menghilangkan egomu untuk mengakuinya. Toh, seluruh permasalahan yang ada di dunia ini tidak menimpamu kan? Maka lebih seringlah bersyukur.

Kamu ingat kini sudah usia berapa? Masalah yang telah kemudian terlewatkan juga ‘kan pada akhirnya? Maka masalahmu yang kini sedang kau ratapi sambil mendengar lagu-lagu resah didepan jendela yang berair dengan air hujan juga akan kau lewati. Ini bagaikan berjalan di eskalator yang di sisi-sisinya ada saja gangguan yang menunggu, tapi toh kau terus berjalan dan dapat melewatinya.

Hidup bahkan duniamu takkan selesai zaman begitu saja sebab masalahmu itu, ‘kan? Allah itu baik, mengapa kau masih saja mengingkarinya dan berdrama ria.

Karena Tak Di Dengarkan yakni Hal yang Cukup Menyakitkan, Maka Jadilah Pendengar yang Baik


Belum lega rasanya kalau belum membuatkan cerita. Harapan pertama yakni temanmu mau mendengarkanmu, impian kedua beliau peka untuk menunjukkan kau semangat, dan impian selanjutnya yakni bonus saja siapa tahu beliau punya masukkan yang brilian.

Yahh, sakit hati belahan manusiawi dari manusia, bukan? Niatnya mengurangi sakit hati tapi justru sering dibentuk sakit berkali lipat. Ketika niat ingin cerita, justru dicuekkin, atau responnya datar-datar saja. “Iiihhhh, gak peka apa, orang lagi murung bukannya dihibur malah dibikin tambah bete, lo temen apa bukan sih!!!”

Tapi toh tidak semua orang punya waktu dan mood yang pas kan untuk meladeni kita? Hey, mari kita dewasa. Jadilah pendengar yang baik, berusahalah memberi respon yang melegakan ketika sahabat sedang butuh kita. Allah tidak buta, dan Ia Maha Adil, suatu ketika nanti ketika kau murung Ia akan mengirimkan utusa terbaiknya untuk ada di sisimu.

Ketika Kepahitan Menaburkan Virusnya di Hatimu, Jangan Buru-buru Down. Coba Bertahan Sejenak, Karena Hiburan Datang di Saat yang Tepat

Siapa bilang nonton drama korea buang-buang waktu saja? Kadang hiburan tiba dari mana saja. Saat lihat si kece di drama dan kelakuan konyolnya, hati kita akan lebih baik, yaaa walau hanya sedikit.


H: Pada jadinya Jung Hwan pun kalah dengan pesona Sung Joon.
K: Sung Joon yang mana sih?
H: Aktor favorit gw dari dulu. Drama gres beliau lagi tayang di Korea haha
K: Aisshhh terlalu gampang berpaling, gak setia.
H: Justru beliau yang gw khianatin soalnya setiap ada yang ganteng, yang usang gw lupain hahaha
K: Lah, yaiya gw kan emang nyindir lo wkwkwk. Feeling gw kok doi jodoh gw ya?
H: Yee beliau pacar gw, yang lain selingkuhan gw
K: Ngakak gw wkwk kenapa cowo ganteng dan romantis cuma ada di drma korea ya?
H: Iya, huft makanya gw suka drama sebab gw lelah dengan realita hidup wkwkwk

Yahh, hiburan dapat tiba dari mana saja kan. Menangislah kalau itu membuatmu lebih baik, tak ada yang salah, tapi mari kita coba cari cara lain untuk tetap tersenyum.

Baiklah, Menyalahkan Orang Lain Kadang Perlu untuk Membuatmu Merasa Baikkan. Tapi Toh Kita Juga Harus Melakukan Perbaikkan


Di dunia ini bukan kau saja yang tepat sehingga kau yang selalu benar. Kamu punya sisi benar, tapi terkadang tanpa disadari kita menciptakan kesalahan dan menyakiti orang lain walau kita tak meniatkannya sedikitpun.

Cukup sekian untuk menyalahkan orang lain. Mari ikhlaskan, Allah saja masih memberi kebaikan yang tiada hingga padahal sudah berapa kali kita mengabaikanNya, tak terhitung. Mungkin ini caraNya untuk menciptakan kita berbenah kembali, nyata-nyatanya Dia rindu saat-saat kita khusyu’ beribadah, memohon ampunan, perlindungan, pertolongan, dan banyak doamu yang tentunya membuatmu duduk anggun menikmati romantisme komunikasi denganNya.

Sungguh romantis ya Allah? Tak terhidung kita mengabaikanNya, mengingkariNya, tapi Dia masih saja dengan manisnya memanggil kita untuk berlari kembali ke pelukanNya dan Ia masih saja mau untuk sekedar menengok kita. Subhanallah... :’)

Mari kita kembali mengurus urusan ukhrawi kita... Mungkin sudah usang kita melupannya, syukurlah Allah berbaik hati mengingatkan, sehingga kita tak kebablasan hingga nanti habis waktunya.

Aku Tahu Kamu Telah Memperbaiki Diri, Bahkan Kamu Tak Seburuk yang Orang Nilai


Sampai kapanpun, sebaik apapun yang kau lakukan pastiiiii saja ada yang tidak suka, mencela, dan mencari-cari kesalahanmu. “Kurang apa lagi aku????” Hhush, dunia ini adil akan adaaa saja ujian untuk menilai apakah kau sudah layak naik kelas atau belum. :)

“Tak perlu bersikeras menjelaskan siapa dirimu, sebab yang mencintaimu tak membutuhkan itu, dan yang membencimu takkan percaya itu.” (Ali  bin Abi Thalib)

Aku tahu rasanya ketika orang menilaimu demikian dan demikian, sementara kau tidak merasa menyerupai itu dan kau telah berbenah diri, rasanya ingin kau katakan bahwa kau tak demikian dan ingin kau buktikan bahwa tak begitu adanya. Kamu tahu? Mereka takkan menggubrismu, sebab telinga, lidah, dan perasaan mereka telah terkunci untuk mengakui kesalahan dan membenarkan kebenaran. Kamu takkan jatuh hanya sebab evaluasi orang lain, ‘kan? Allah akan melindungimu dari banyak sekali macam kemungkinan yang kau khawatirkan. :)


Dan kau beruntung atas banyak hal... :)
Share on Google Plus

About Raden

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.