Asumsi-Asumsi Dasar Sebagai Landasan Jadwal Pendidikan Luar Sekolah

ASUMSI DASAR SEBAGAI LANDASAN PROGRAM PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH ASUMSI-ASUMSI DASAR SEBAGAI LANDASAN PROGRAM PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

BAB I
PENDAHULUAN

1.       Latar Belakang
Pendidikan luar sekolah sebetulnya bukanlah barang gres dalam khasanah budaya dan peradaban manusia. Pendidikan luar sekolah telah hidup dan menyatu di dalam kehidupan setiap masyarakat jauh sebelum muncul dan memasyarakatnya sistem persekolahan. PLS mempunyai bentuk dan pelaksanaan yang berbeda dengan sistem yang sudah ada di pendidikan persekolahan. PLS timbul dari konsep pendidikan seumur hidup dimana kebutuhan akan pendidikan tidak hanya pada pendidikan persekolahan/pendidikan formal saja. PLS pelaksanaannya lebih ditekankan kepada donasi keahlian dan keterampilan dalam suatu bidang tertentu.
sistem persekolahan masih tetap dipandang penting, pijakan pemikiran sudah mulai realistis yaitu tidak semata-mata mengandalkan sistem persekolahan untuk melayani aneka ragam kebutuhan pendidikan yang kian hari semakin mekar dan beragam. Pembinaan dan pengembangan PLS dipandang relevan untuk bisa saling isi-mengisi atau topang menopang dengan sistem persekolahan, supaya setiap insan bisa menyesuaikan hidupnya sesuai dengan perkembangan zaman.
Pendidikan luar sekolah yaitu setiap kesempatan dimana terdapat komunikasi yang teratur dan terarah di luar sekolah dan seseorang memperoleh informasi, pengetahuan, latihan maupun bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan kehidupan, dengan tujuan menyebarkan tingkat keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang memungkinkan baginya menjadi peserta-peserta yang efisien dan efektif dalam lingkungan keluarga, pekerjaan bahkan lingkungan masyarakat dan negaranya.

2.      Rumusan Masalah
Ada pun rumusan duduk perkara dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.     Definisi pendidikan luar sekolah (PLS)
2.     Sistem Pendidikan Luar Sekolah (PLS)
3.     Program Pendidikan Luar Sekolah (PLS)
4.     Sasaran pendidikan luar sekolah (PLS)

      3.      Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
a.   Untuk mengetahui lebih luas ruang lingkup Pendidikan Luar Sekolah
b.   Menambah wawasan/pengetahuan wacana Pendidikan Luar Sekolah
 c. Supaya pembaca/masyarakat bisa membedakan pendidikan luar sekolah dengan pendidikan sekolah/pendidikan formal.

BAB II
PEMBAHASAN

1.    Definisi pendidikan luar sekolah (PLS)
       Menurut  Komunikasi Pembaruan Nasional Pendidikan, Pendidikan luar sekolah yaitu setiap kesempatan dimana terdapat komunikasi yang teratur dan terarah di luar sekolah dan seseorang memperoleh informasi, pengetahuan, latihan maupun bimbingan sesuai dengan usia dan kebutuhan kehidupan, dengan tujuan menyebarkan tingkat keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang memungkinkan baginya menjadi peserta-peserta yang efisien dan efektif dalam lingkungan keluarga, pekerjaan bahkan lingkungan masyarakat dan negaranya.
           Menurut PHILLIPS H. COMBS, pendidikan luar sekolah yaitu setiap kegiatan pendidikan yang terorganisir yang diselenggarakan di luar sistem formal, baik tersendiri maupun merupakan bab dari suatu kegiatan yang luas, yang dimaksudkan untuk memperlihatkan layanan kepada target didik tertentu dalam rangka mencapai tujuan-tujuan belajar.
            Atau perjuangan sadar yang diarahkan untuk menyiapkan dan menyebarkan sumber daya insan supaya mempunyai pengetahuan, keterampilan, sikap, dan daya saing. Untuk merebut peluang yang tumbuh dan berkembang dengan mengoptimalkan penggunan sumber-sumber yang ada di lingkungannya. Dalam pengembangan sumber daya insan yang berkualitas dan berorientasi masa depan yang akan menjadi pilar utama pembangunan di banyak sekali sektor, pendidikan luar sekolah sanggup memegang tugas yang sangat strategis.
            Empat hal yang menjadi pola pengembangan pendidikan luar sekolah, yaitu:
a.       Memperoleh pelayanan kesempatan memperoleh pendidikan pada masyarakat yang tidak diajarkan pada jalur pendidikan sekolah.
b.      Meningkatkan relevansi, keterkaitan kesepadanan program-program pendidikan luar sekolah dengan kebutuhan masyarakat.
c.       Peningkatan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan luar sekolah.
d.      Meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pendidikan luar sekolah.

       2.      Sistem pendidikan luar sekolah (PLS)
PLS yaitu sub sistem pendidikan nasional, yaitu suatu sistem yang mempunyai tujuan jangka pendek dan tujuan khusus yakni memenuhi kebutuhan berguru tertentu yang fungsional bagi masa kini dan masa depan. Komponen atau sub sistem yang ada pada sistem PLS yaitu masukan saran (instrumen input), masukan mentah (raw input), masukan lingkungan (environmental input), proses (process), keluaran (out put) dan masukan lain (other input) dan Pengaruh (impact).

      3.      Program pendidikan luar sekolah (PLS)
Jenis-jenis pendidikan yang ada pada PLS, di antaranya adalah:

A.    Pendidikan Orang Dewasa (Adult Education)
            Pendidikan orang cukup umur yaitu pendidikan yang disajikan untuk membelajarkan orang dewasa. Dalam salah satu bukunya wacana PLS, Sudjana (1996:45) mengambarkan bahwa pendidikan orang cukup umur yaitu pendidikan yang diperuntukan bagi orang-orang cukup umur dalam lingkukangan masyarakatnya, supaya mereka sanggup menyebarkan kemampuan, memperkaya pengetahuan, meningkatkan kualifikasi teknik dan profesi yang telah dimilikinya, memperoleh cara-cara gres serta merubah sikap dan perilakunya.

      B.     Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia dini (PAUD) yaitu jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya training yang ditujukan bagi anak semenjak lahir hingga dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui donasi rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani supaya anak mempunyai kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

       C.     Pendidikan Life Skill
Pendidikan life skill yaitu pendidikan yang memperlihatkan bekal dasar dan latihan yang dilakukan secara benar kepada penerima didik wacana nilai-nilai kehidupan yang dibutuhkan dan mempunyai kegunaan bagi perkembangan kehidupan penerima didik. Dengan demikian pendidikan life skill harus sanggup merefleksikan kehidupan aktual dalam proses pengajaran supaya penerima didik memperoleh kecakapan hidup tersebut, sehingga penerima didik siap untuk hidup di tengah-tengah masyarakat.

D.    Pendidikan Kesetaraan
Pendidikan Kesetaraan, merupakan salah satu dari pendidikan non formal (PNF) yang meliputi aktivitas Paket A setara SD, Paket B setara SMp dan Paket C setara SMA. Program ini penekannnya pada penguasaan pengetahuan, keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional penerima didik.

E. Pendidikan Seumur Hidup
             Pendidikan Seumur Hidup (life long education) yaitu pendidikan yang   dilakukan sepanjang masa, dari mulai kita didalam kandungan hingga meninggal dunia. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam keluarga (rumah tangga), sekolah dan masyarakat. Karena itu, pendidikan yaitu tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah (Bab IV GBHN Bagian Pendidikan).
F. Pendidikan Keaksaraan
             Pendidikan keaksaraan yaitu upaya pembelajaran untuk menumbuhkan dan menyebarkan kemampuan, membaca, menulis, berhitung dan berbahasa Indonesian dengan kandungan  nilai fungsional bagi upaya peningkatan kualitas hidup dan penghidupan kaum buta aksara.
4.       Sasaran Pendidikan Luar Sekolah
   Sesuai dengan Rancangan Peraturan Pemerintah maka target PLS sanggup meliputi:
Ø  Ditinjau dari segi target pelayanan, berupa:
a.       Usia pra-sekolah (0-6 tahun)
b.      Usia pendidikan dasar (7-12 tahun)
c.       Usia pendidikan menengah (13-18 tahun)
d.      Usia pendidikan tinggi (19-24 tahun)

Ø  Ditinjau dari jenis kelamin
        Program ini secara tegas diarahkan pada kaum perempuan oleh lantaran jumlah mereka yang besar dan partisifasinya kurang dalam rangka produktifitas dan efesiensi kerja.

Ø  Berdasarkan lingkungan sosial budaya
a. Masyarakat pedesaan.
b. Masyarakat perkotaan.
c. Masyarakat terpencil.

Ø  Berdasarkan kekhususan target Pelajaran
a.        Peserta didik yang sanggup digolongkan terlantar, menyerupai anak yatim piatu.
b.      Peserta didik yang mengalami pengembangan sosial dan emosional seperti    anak  nakal, korban narkotika dan perempuan tuna susila.
c.       Peserta yang mengalami cacat mental dan cacat badan menyerupai tuna netra, tuna   rungu, tuna mental.
d.       Peserta didik yang lantaran banyak sekali lantaran sosial, tidak sanggup mengikuti aktivitas pendidikan persekolahan. 
Ø  Berdasarkan pranata
1.    Pendidikan keluarga.
2.      Pendidikan ekspansi wawasan.
3.      Pendidikan keterampilan.
4.      Berdasarkan sistem pengajaran
5.      Kelompok, organisasi, dan lembaga.

BAB III
PENUTUP

1.      Kesimpulan
Pendidikan luar sekolah mempunyai bentuk dan pelaksanaan yang berbeda dengan sistem yang sudah ada di pendidikan sekolah. Pendidikan luar sekolah timbul dari konsep pendidikan seumur hidup dimana kebutuhan akan pendidikan tidak hanya pada pendidikan persekolahan/pendidikan formal saja. Pendidikan luar sekolah pelaksanaannya lebih ditekankan kepada donasi keahlian dan keterampilan dalam suatu bidang tertentu. Pembinaan dan pengembangan PLS dipandang relevan untuk bisa saling mengisi atau topang menopang dengan sistem persekolahan. Agar setiap lulusan bisa hidup mengikuti perkembangan zaman dan selalu dibutuhkan oleh masyarakat seiring dengan perkembangan IPTEK yang semakin maju.

2.      Saran
Di samping kita mengikuti jenjang pendidikan formal alangkah baiknya dilengkapi dengan mengikuti pendidikan luar sekolah menyerupai kursus-kursus, dll. Agar kekurangan/kelemahan yang ada pada pendidikan formal bisa tertutupi dengan pendidikan luar sekolah sehingga diperlukan setiap lulusan bisa hidup mengikuti perkembangan zaman dan selalu dibutuhkan oleh masyarakat seiring dengan perkembangan/kemajuan IPTEK.

DAFTAR PUSTAKA
Faisal Sanapiah, 1981, Pendidikan Luar Sekolah . Surabaya: CV. Usaha Nasional.
Joesoef Soelaiman, 2004, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 
Kurdie Syuaeb, 2002, Pendidikan Luar Sekolah. Cirebon: CV. Alawiyah.

Share on Google Plus

About Raden

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.