BANI UMAYYAH
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Mempelajari sejarah dakwah intinya ialah mempelajari sunnatullah yang terjadi pada dakwah pada rentang waktu yang panjang. Banyak orang menyampaikan bahwa sejarah mengulang dirinya. Sebenarnya bukan sejarah yang mengulang dirinya, tetepi Allah yang memutarnya kembali pada ketika orang-orang pada zaman tertentu melaksanakan perbuatan yang sama atau mendekati perbuatan yang dilakukan oleh orang dalam sejarah. Membaca sejarah dakwah dengan teori sunnatullah sangat membantu kita untuk membingkai pemahaman perihal abjad dakwah yang sebenarnya. Lalub dengan analisis teori yang baik kita akan bisa memformalisasikan serta menghadirkan model dakwah yang ideal untuk bangsa Indonesia dengan jumlah muslim terbesar didunia.
B.PEMBATASAN MASALAH
Pembatasan duduk kasus dipakai untuk membatasi duduk kasus yang akan dibahas. Dalam penelitian ini, duduk kasus dibatasi pada sejarah dakwah bani umayyah, dan dakwah bani umayyah.
C.PERUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini terdapat beberapa pembagian terstruktur mengenai materi dari latar belakang diatas. Diantaranya yaitu:
1.Bagaimana sejarah bani umayyah ?
2.Bagaimana dakwah bani umayyah ?
D.TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini ialah :
1.Untuk mengetahui sejarah bani umayyah.
2.Untuk mengetahui dakwah bani umayyah.
BAB II
PEMBAHASAN
- Sejarah dakwah bani Umayyah
Kekuasaan bani umayyah berumur kurang lebih 90 tahun. Pusat pemerintahan yang semula berada di Madinah, dipindahkan Mu’awiyah ke Damaskus. Yang dipimpin oleh beberapa khalifah diantaranya: Mu’awiyah Bin Abi Sufyan, Abdul Malik Bin Marwan, Al Walid Bin Abdil Malik, Umar Bin Abdul Aziz, dan Hisyam Bin Abdul Malik.
Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam pada masa ini berjalan menyerupai dizaman permulaan Islam, hanya ada sedikit peningkatan sesuai dengan perkembangan Daulah Islamiyah sendiri. Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dibagi dalam 5 periode, sedangkan untuk pendidikan Islam bani Umayyah masuk dalam kategori periode 2, yaitu periode pertumbuhan pendidikan Islam yang berlangsung semenjak Nabi Muhammad saw wafat hingga masa tamat bani Umayyah. Sehingga lantaran masih dalam masa pertumbuhan maka hanya ada sedikit kemajuan menyerupai yang diterangkan di atas. Kamajuan ini hanya diwarnai dengan berkembangnya ilmu-ilmu Naqliyah yaitu filsafat dan ilmu eksakta disamping juga ilmu-ilmu agama yang sudah berkembang sebelumnya.
Faktor yang menjadikan kurang pesatnya perkembangan ilmu-ilmu pada zaman ini salah satunya ialah faktor pemerintahan bani Umayyah yang lebih suka pada membangun kekuatan pemerintahan/politik yang cenderung otoriter. Untuk mengetahui pertumbuhan pendidikan Islam pada zaman ini yang lebih rinci, oke kita masuk saja pada pembahasan materi.
- Dakwah bani Umayyah
Pada zaman bani Umayyah ada tiga gerakan yang berkembang dengan sendirinya, yaitu :
- Gerakan Ilmu Agama, lantaran didorong semangat agama sendiri yang sangat berpengaruh pada waktu itu.
- Gerakan Filsafat, lantaran hebat agama di tamat bani Umayyah mempergunakan filsafat untuk melawan Yahudi dan Nasrani.
- Gerakan Sejarah, lantaran ilmui-ilmu agama memerlukan riwayat.
1. Gerakan ilmu agama
Gerakan di dalam bidang ini sanggup di pisah-pisahkan menjadi beberapa bagian, yaitu :
a.Lembaga dan sentra pendidikan Islam
Pada zaman ini masjid menjadi semcam forum sebagai sentra kehidupan dan aktivitas ilmu terutama ilmu-ilmu agama. Seorang ustadz duduk dalam masjid dan murid duduk di sekelilingnya mendengarkan pelajarannya. Kadang dalam satu masjid terdapat beberapa halaqoh dengan ustadz dan pelajaran berbeda-beda. Kadang pula ustadz memakai rumahnya untuk mengajar. Pada zaman ini belum ada sekolah atau gedung khusus sebagai daerah belajar. Beberapa ustadz pada masa ini ialah Abdullah bin Abbas, Hasan Basri, Ja'far As-Shidiq dan lain-lain.
Sedangkan kota-kota yang menjadi sentra aktivitas pendidikan ini masih menyerupai pada zaman Khulafaur rosyidin yaitu, Damaskus, Kufah, Basrah, Mesir dan ditambah lagi dengan pusat-pusat gres menyerupai Kordoba, Granada, Kairawan dan lain-lain.
b Materi bidang ilmu pengetahuan.
Materi/ilmu-ilmu agama yang berkembang pada zaman ini sanggup dimasukan dalam kelompok Al-Ulumul Islamiyah yaitu ilmu-ilmu Al-Qur'an, Al-Hadits, Al-Fiqih, At-Tarikh, Al-Ulumul Lisaniyah dan Al-Jughrofi. Sedangkan Al-Ulumul Islamiyah dapat dibagi menjadi tiga belahan :
· Al-Ulumul Syar'iyah, yaitu ilmu-ilmu agama Islam.
· Al-Ulumul Lisaniyah, yaitu ilmu-ilmu untuk memastikan bacaan Al-Qur'an, menafsirkan dan memahami Hadits.
· At-Tarikh wal Jughrofi.
Ilmu Qiraat, yaitu ilmu cara membaca Al-Qur'an. Orang yang pandai membaca Al-Qur'an disebut Qurra. Pada zaman ini pula yang memunculkan tujuh macam bacaan Al-Qur'an yang populer dengan " Qiraat Tujuh " yang kemudian ditetapkan menjadi dasar bacaan ( Ushulul Lil Qira'ah ). Pelopor bacaan ini terdiri dari kaum Malawy yaitu antara lain : Abdulloh bin Katsir, Ashim bin Abu Nujud, Abdulloh bin Amir, Ali bin Hamzah dan lain-lain.
` Ilmu Tafsir, ilmu yang berusaha untuk memperlihatkan penafsiran terhadap ayat-ayat Al-Qur'an dengan tujuan untuk menghasilkan aturan dan undang-undang. Ahli tafsir yang pertama yaitu Ibnu Abbas, seorang shahabat populer yang wafat pada tahun 68 H. Menurut riwayat yang mutawatir ia ialah orang yang pertama menafsirkan Al-Qur'an dengan cara riwayat dan isnad. Ahli tafsir lainnya ialah Mujahid yang wafat pada tahun 109 H dan ulama Syi'ah yaitu Muhammad Al-Baqir bin Ali bin Husain.
Ilmu Hadits, Untuk membantu di dalam memahami ayat-ayat Al-Qur'an. Karena terdapat banyak hadits maka timbullah usaha untuk mencari riwayat dan sanad yang hadits yang kesudahannya menjadi Ilmu Hadits dengan segala cabang-cabangnya. Para hebat hadits yang populer pada zaman ini ialah :
- Abu Bakar bin Muhammad bin Ubaidillah bin Zihab Az-Zuhri ( W. 123 H ).
- Ibnu Abi Malikiah, yaitu Abdulloh bin Abi Malikiah ( W. 119 H ).
Pada masa kholifah Umar bin Abdul Aziz barulah hadits dibukukan yang dirintis oleh Ibnu Zihab Az-Zuhri yang kemudian disusul oleh ulama lain.
Ilmu Nahwu, yaitu ilmu perihal perubahan suara pada kata-kata yang terdapat di dalam Al-Qur'an.Pengarang ilmu nahwu yang pertama dan membukukannya menyerupai halnya sekarang, yaitu Abu Aswad Ad-Dualy ( W. 69 H ). Beliau berguru dari Ali bin Abi Thalib sehingga ada hebat sejarah yang menyampaikan bahwa Ali bin Abi Thalib ialah Bapak Ilmu Nahwu.
Ilmu Jughrofi. Tentang ilmu jughrofi sekalipun bukan berasal dari bangsa arab, namun bangsa Arab muslim telah menciptakan ilmu ini menjadi satu ilmu yang tersendiri oleh lantaran tiga lantaran :
- Al-Haj yang menjadi salah satu rukun Islam. Untuk menunaikan rukun haji kaum Muslimin di seluruh penjuru dunia harus mengetahui ilmu bumi.
- Al-Ilmu. Kewajiban menuntut ilmu bagi kaum muslimin, mengharuskan mereka melaksanakan Rihlah Ilmiyah untuk menuntut ilmu, hal mana mengharuskan kaum muslimin mengetahui ilmu bumi.
- Dakwah. Keharusan berdakwah dan berjihad untuk menyebarkan Islam, juga mengharuskan kaum muslimin mengetahui ilmu bumi. Tiga lantaran ini disamping sebab-sebab lain yang mendorong orang Yunani usang untuk menciptakan ilmu bumi yaitu kepentingan dagang dan perang. Ilmu Jughrofi dalam masa bani Umayyah gres dalam taraf merintis jalan.
Sedangkan ilmu-ilmu yang di salin dari bahasa Asing ke dalam bahasa Arab dan di sempurnakan untuk kepentingan keilmuan umat Islam dikelompokan dalam Al-Ulumud Dakhilah yang terdiri dari :
- Ilmu Kima. Khalifah Yazid bin Yazid bin Mua'wiyah ialah yang menyuruh penerjemahannya ke dalam bahsa Arab.Beliau mendatangkan beberapa orang Romawi yang bermukim di Mesir, di antaranya Maryanis seorang pendeta yang mengajarkan ilmu kimia. Penerjemahan ke dalam bahasa Arab dilakukan oleh Isthafun.
- Ilmu Bintang. Masih dalam masa Kholid bin Walid, ia sangat menggemari ilmu ini sehingga dikeluarkan sejumlah uang untuk mempelajari dan membeli alat-alatnya. Karena gemarnya setiap akan pergi ke medan perang selalu dibawanya hebat ilmu bintang.
Ilmu Kedokteran. Penduduk Syam di jaman ini telah banyak menyalin bermacam ilmu ke dalam bahasa Arab menyerupai ilmu-ilmu kedokteran, mislanya karanganm Qis Ahrun dalam bahasa Suryani yang disalin ke dalam bahasa Arab oleh Masajuwaihi
2. Gerakan filsafat
Gerakan filsafat muncul di kiamat bani Umayyah untuk melawan pemikiran Yahudi dan Nasrani. Pemikiran teologis dari agama Katolik sudah berkembang lebih dulu sebelum datangnya Islam dan masuk ke lingkungan Islam secara sengaja untuk merusak kepercayaan Islam. Karena itu timbul dalam Islam pemikiran yang bersifat teologis untuk menolak ajaran-ajaran teologis dari agama Katolik yang kemudian disebut Ilmu Kalam. Ilmu kalam dalam perkembangannya menjadi ilmu khusus yang membahas perihal aneka macam macam teladan pemikiran yang berbeda dari aliran Islam sendiri, lantaran dalam Al-Qur'an terdapat banyak ayat yang memerintahkan untuk membaca, berfikir, memakai nalar dan sebagainya yang kesemuanya mendorong umat Islam, terutama para ahlinya untuk berfikir mengenai segala sesuatu guna mendapat kebenaran dan kebijaksnaan.
Gerakan filsafat muncul di kiamat bani Umayyah untuk melawan pemikiran Yahudi dan Nasrani. Pemikiran teologis dari agama Katolik sudah berkembang lebih dulu sebelum datangnya Islam dan masuk ke lingkungan Islam secara sengaja untuk merusak kepercayaan Islam. Karena itu timbul dalam Islam pemikiran yang bersifat teologis untuk menolak ajaran-ajaran teologis dari agama Katolik yang kemudian disebut Ilmu Kalam. Ilmu kalam dalam perkembangannya menjadi ilmu khusus yang membahas perihal aneka macam macam teladan pemikiran yang berbeda dari aliran Islam sendiri, lantaran dalam Al-Qur'an terdapat banyak ayat yang memerintahkan untuk membaca, berfikir, memakai nalar dan sebagainya yang kesemuanya mendorong umat Islam, terutama para ahlinya untuk berfikir mengenai segala sesuatu guna mendapat kebenaran dan kebijaksnaan.
3. Gerakan sejarah
Pada zaman bani Umayyah gerakan sejarah menghasilkan tarikh yang terbagi dalam dua bidang besar :
a. Tarikh Islam, yaitu tarikh kaum muslimin dengan segala perjuangannya, riwayat hidup pemimpin-pemimpin mereka. Sumber tarikh dalam bidang ini ialah dari amal perbuatan mereka sendiri.
b. Tarikh umum, yaitu tarikh bangsa-bangsa lain yang dipelajari dan disalin dengan sungguh-sungguh sejan zaman bani Umayyah. Hal ini lantaran kholifah mereka termasuk orang-orang yang paling gemar untuk mengetahui orang-orang ternama dari tarikh bangsa lain.
BAB III
PENUTUP
- KESIMPULAN
Kekuasaan bani umayyah berumur kurang lebih 90 tahun. Pusat pemerintahan yang semula berada di Madinah, dipindahkan Mu’awiyah ke Damaskus. Yang dipimpin oleh beberapa khalifah diantaranya: Mu’awiyah Bin Abi Sufyan, Abdul Malik Bin Marwan, Al Walid Bin Abdil Malik, Umar Bin Abdul Aziz, dan Hisyam Bin Abdul Malik.
Al-Ulumul Islamiyah dapat dibagi menjadi tiga belahan :
· Al-Ulumul Syar'iyah, yaitu ilmu-ilmu agama Islam.
· Al-Ulumul Lisaniyah, yaitu ilmu-ilmu untuk memastikan bacaan Al-Qur'an, menafsirkan dan memahami Hadits.
· At-Tarikh wal Jughrofi.
Ilmu Qiraat, yaitu ilmu cara membaca Al-Qur'an. Orang yang pandai membaca Al-Qur'an disebut Qurra. Pada zaman ini pula yang memunculkan tujuh macam bacaan Al-Qur'an yang populer dengan " Qiraat Tujuh " yang kemudian ditetapkan menjadi dasar bacaan ( Ushulul Lil Qira'ah ).
- SARAN
Dengan mempelajari sejarah dakwah selain bisa mengetahui sejarah sejarah islam pada masa kepemimpinan bani umayyah. Dimakalah ini menjelaskan dakwah yang terkandung atau terdapat pada masa pemerintahan bani umayyah. Oleh lantaran itu sebagai kaum pelajar kita harus mengembangkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pelajar ialah masyarakan yang terpelajar. Yang dianggap sebagai kaum pelajar, lantaran mereka telah mengetahui dakwah dan sejarah bani umayyah.
DAFTAR PUSTAKA
Yatim, Badri. 2005. Sejarah peradaban Islam. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Wahyu, Harjani. 2007. Pengantar Sejarah Dakwah. Jakarta: Prenada Media.