MENDENGARKAN CERITA:
o Tujuan Pembelajaran : Siswa sanggup menceritakan kembali dongeng yang telah didengarkan
(Dewi Nawang Wulan).
o Siswa sanggup menganalisis unsur Instrinsik & ekstrinsik dongeng yang telah didengarkan.
=>Cerita Dewi Nawang Wulan.
Alkisah, disebuah desa hiduplah seorang perempuan yang berjulukan Nyi Randa Tarub.Sebenarnya,dia tidak berjulukan demikian.”Nama Tarub” berasal dari nama desa yang ditempatinya,dan “Randa” diberikan alasannya yakni suami Nyi Randa Tarub telah meninggal.Kata Randa dalam bahasa Jawa berarti “janda”.
Nyi Randa Tarub memiliki seorang putra yang berjulukan Jaka Tarub.Menurut riwayatnya,Jaka Tarub bukanlah anak Kandung Nyi Randa Tarub.Dia yakni anak dari seorang putri Bupati Tuban yang di asuh oleh Nyi Randa Tarub semenjak bayi.Setelah dewasa,Jaka Tarub Tumbuh menjadi seorang cowok tampan dan gemar berburu.
Pada pagi hari,seperti biasanya Jaka Tarub menyelusuri hutan daerah beliau sering berburu.Akan tetapi setengah harian,Jaka Tarub tidak menemukan seekorpun binatang buruan.Akhirnya Jaka Tarub pun duduk melepaskan lelah.Diapun mendengar bunyi beberapa perempuan dengan rasa ragu-ragu,Jaka Tarub pu mencari asal bunyi itu.
Jaka Tarub menjadi terkejut melihat apa yang ada dihadapannya,yaitu empat orang gadis yang sedang bermain air disebuah telaga kecil ditengah hutan.Jaka Tarub pun selalu memperhatikan gadis-gadis yang sedang asyik bermain air.Tiba-tiba matanya melihat onggokan selendang yang terletak ditepi telaga.Dibenaknya,Timbul harapan untuk menyembunyikan selendang itu.Kemudian Jaka Tarub pun mengendap-ngendap mengambil salah satu selendang itu,lalu pergi bersembunyi.
Ketika para gadis yang ternyata bidadari itu hendak kembali ke kayangan,salah satu dari mereka panik alasannya yakni kehilangan selendangnya.Tapi,ketiga bidadari lain tidak sanggup berbuat apa-apa.Dengan terpaksa tiga bidadari itu harus meninggalkan,bidadari yang kehilangan selendang-nya yang berjulukan Dewi Nawang Wulan.Dewi Nawang Wulan pun menangis,kemudian Jaka Tarub pun menghampirinya dan Dewi Nawang Wulan pun mendapatkan proposal Jaka Tarub.
Hari demi hari, Jaka Tarub pun memperistri Dewi Nawang Wulan, dan satu tahun kemuadian mereka di karuniai seorang putri yang berjulukan Nawangsih, dan mereka pun hidup bahagia.
Bagaimanapun Dewi Nawang Wulan yakni seorang bidadari sehingga beliau mempunya kelebihan, salah satunya yakni sanggup menciptakan sebakul nasi dari sebutir beras. Namun, kesaktiannya sanggup hilang apabila ada yang mengetahui diam-diam itu. Maka, sebelum mencari sayur-mayur Dewi Nawang Wulan selalu berpesan kepada Jaka Tarub.
Mula-mula Jaka Tarub mematuhi pesan istrinya. Namun, lama-kelamaan Jaka Tarub ingin tau dan nekad membuka kukusan itu, dan Jaka Tarub pun heran, alasannya yakni didalam kukusan itu ternyata hanya sebutir beras. Jaka Tarub pun memberitahukan semuanya kepada Istrinya, seketikapun Dewi Nawang Wulan Kehilangan kesaktiannya.
Dewi Nawang Wulan pun harus memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan susah payah, dari mengambil padi dan mengambil padi dimlumbung . semakin lama, padi di lumbung mereka semakin berkurang, hingga suatu hari, Dewi Nawang Wulan terkejut alasannya yakni beliau melihat selendangnya berada diantara tumpukan padinya. Dihati Nawang Wulan, timbul perasaan duka dan gembira. Sedih alasannya yakni harus berpisah dengan suami dan anaknya. Gembira karena sanggup kembali kekayangan.
Karena Dewi Nawang Wulan mengambil padi terlalu lama, Jaka Tarub pun menyusul istrinya. Dan Jaka Tarub pun terkejut karena telah melihat istrinya berubah wujud menjadi seorang bidadari.
Jaka Tarub pun menceritakan semuanya, bahwa dialah yang menyembunyikan selendangnya. Dewi Nawang Wulan memaafkan suaminya. Mereka pun menangis bersama. Setelah itu, Jaka Tarub pun mengikhlaskan istrinya untuk kembali kekayangan. Dan Nawang Wulan pun berpesan kepada suaminya untuk di buatkan danau didekat pondoknya, dan setiap malampun Jaka Tarub membawa anaknya ke danau itu untuk menunggu kedatangan Dewi Nawang Wulan.
Unsur Instrinsik dalam Cerita :
o Tema : Kisah Seorang Pemuda desa yang memiliki istri seorang bidadari.
o Latar : -Di Hutan, (Ketika Jaka Tarub berburu, kemudian
menemu para bidadari yang bermain air di Telaga suasana pada ketika itu menegangkan bagi
Jaka Tarub, kepanikan dan kesedihan yang mendalam bagi Nawang Wulan. Hal ini terjadi pada sore hari menjelang petang)
-Di lumbung padi, (ketika Dewi Nawang Wulan
menemukan selendangnya ditengah tumpukan
padi, suasana hati Nawang Wulan pada ketika
bergejolak antara bangga dan duka dan Jaka Tarub pun mencicipi perasaan duka pula alasannya yakni harus berpisah mengikhlaskan Dewi Nawang Wulan untuk kembali kekayangan)
o Alur : Alur maju di karenakan dongeng tersebut di mulai dari
Jaka Tarub menyembunyikan selendang Dewi Nawang
Wulan, kemudian mereka tinggI bersama menikah atau menjalani rumah tangga, hingga hasilnya Dewi Nawang Wulan kembali kekayangan.
o Gaya Bahasa : Baku.
o Sudut Pandang : Sudut pandang orang ketiga, alasannya yakni dicerita tersebut selalu memakai kata dia, dirinya, mereka.
o Tokoh :
*Tokoh Utama :
- Jaka Tarub : Jahat (pencuri), tidak menjaga amanah,nekad dan setia
- Dewi Nawang Wulan : Penyayang, pemaaf, pekerja keras, dan perhatian.
* Tokoh Figuran :
- Nyi Randa Tarub : penyayang
- Tiga bidadari : Egois alasannya yakni terpaksa
- Nawangsih : Setia menunggu ibunya
o Amanah :
1. Jangan pernah menyembunyikan sesuatu dari orang yang kita sayangi.Karena justru lebih menyakitkan bila beliau mengetahui apa yang kita sembunyikan.
2. Kita sebagai manusia,tentu memiliki banyak kesalahan baik disengaja ataupun tidak.Oleh alasannya yakni itu,kita harus saling memaafkan.
3. Apapun amanah yang diberikan sesorang kepada kita,harus senantiasa kita jaga sebaik-baiknya.Karena,kepercayaan seseorang kepada kita akan bertambah kalau kita sanggup menjaga amanah orang tersebut.
Unsur Ekstrinsik Dalam Cerita :
· Nilai Budaya :
-Didalam cerita,Dewi Nawang Wulan masih memakai cara tradisional dalam mengolah bulir-bulir padi menjadi beras yaitu dengan cara di tumbuk.
-Sedangkan,masa sekarang.Masyarakat pada umumnya sudah tidak memakai cara tradisional dan beralih ke cara modern.
· Nilai Agama :
-Didalam dongeng DewiNawang Wulan memaafkan suaminya yang telah berbuat salah kepada dirinya.
-Sedangkan,masa kini ini.Seorang perempuan menyerupai Dewi Nawang Wulan sudah sangat langka,masih memaafkan sesorang yang telah merubah hidupnya.
· Nilai Moral :
1. Kelapangan hati Dewi Nawang Wulan untuk memaafkan suaminya(Jaka Tarub).
2. Keikhlasan Jaka Tarub untuk merelakan istrinya(Dewi Nawang Wulan)untuk berpisah dan kembali kekayangan.
· Nilai Sosial : Nyi Randa Tarub untuk mengasuh Jaka Tarub.