Kalimat Efektif

KALIMAT EFEKTIF

Efektif mengandung pengertian sempurna guna, artinya sesuatu akan berkhasiat kalau digunakan pada target yang tepat.

Pengertian efektif dalam kalimat ialah dan ketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi kebahasaan tertentu pula. Beberapa definisi kalimat efektif berdasarkan beberapa hebat bahasa :

1. Kalimat efektif ialah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syarat komunikatif, gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, gampang dipahami, serta sanggup menjadikan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu: 2007)

2. Kalimat efektif ialah kalimat yang benar dan terang sehingga dengan gampang dipahami orang lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)

3. Kalimat efektif ialah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas, dan yummy dibaca. (Arifin: 1989)

4. Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang sanggup memberikan informasi dan informasi tersebut gampang dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi: 2009)

5. Kalimat efektif di pahami sebagai sebuah kalimat yang sanggup membantu menjelaskan sesuatu problem secara lebih singkat terang padat dan gampang di mengerti serta di artikan. (ARIF HP: 2013)

Dari beberapa uraian di atas sanggup diambil kata kunci dari definisi kalimat efektif yaitu sesuai kaidah bahasa, jelas, dan gampang dipahami. Jadi, kalimat efektif ialah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa, jelas, dan gampang dipahami oleh pendengar atau pembaca. Kalimat efektif syarat-syarat sebagai berikut:

1.secara sempurna mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.

2.mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.

Ciri-Ciri Kalimat Efektif :

1. KESATUAN GAGASAN

Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal. Di dalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang sanggup membantu keselamatan umum. Kalimat ini tidak mempunyai kesatuan sebab tidak didukung subyek. Unsur di dalam keputusan itu bukanlah subyek, melainkan keterangan. Ciri bahwa unsur itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan di dalam (ini harus dihilangkan).

2. KESEJAJARAN

Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika penggalan kalimat itu memakai kata kerja berimbuhan di-, penggalan kalimat yang lainnya pun harus memakai di- pula. Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir jalan. Kalimat tersebut tidak mempunyai kesejajaran antara predikat-predikatnya. Yang satu memakai predikat aktif, yakni imbuhan me-, sedang yang satu lagi memakai predikat pasif, yakni memakai imbuhan di-.Kalimat itu harus diubah :
1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir jalan
2. Anak itu ditolong abang dengan dipapahnya ke pinggir jalan.


3. KEHEMATAN

Kalimat efektif dilarang memakai kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat. Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya. Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga. Kalimat yang benar adalah: Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.

4. PENEKANAN

Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
Caranya:
• Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan penggalan yang penting di depan kalimat.

Contoh :

1. Harapan kami ialah supaya soal ini sanggup kita bicarakan lagi pada kesempatan lain

2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita sanggup membicarakan lagi soal ini. • Menggunakan partikel; pementingan penggalan kalimat sanggup memakai partikel –lah, -pun, dan –kah.

Contoh :

1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.

2. Kami pun turut dalam acara itu.

3. Bisakah beliau menyelesaikannya?

• Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.

Contoh : Dalam membina korelasi antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang bau tanah dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diharapkan adanya komunikasi dan perilaku saling memahami antara satu dan lainnya.

• Menggunakan pertentangan, yakni memakai kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam penggalan kalimat yang ingin ditegaskan.

Contoh :

1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.

2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan menyeluruh.


5. KELOGISAN

Kalimat efektif harus gampang dipahami. Dalam hal ini korelasi unsur-unsur dalam kalimat harus mempunyai korelasi yang logis/masuk akal.

Contoh : Waktu dan daerah aku persilakan. Kalimat ini tidak logis/tidak masuk nalar sebab waktu dan daerah ialah benda mati
yang tidak sanggup dipersilakan. Kalimat tersebut harus diubah contohnya ; Bapak penceramah, aku persilakan untuk naik ke podium.

Contoh kalimat efektif :

1. Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan ( tidak efektif ) Seharusnya : Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

2. Sejak dari pagi beliau bermenung ( tidak efektif ) Seharusnya : Sejak pagi beliau bermenung.

Sumber :
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat
2. http://karyailmiahkampus.blogspot.com/search?q=pengertian-kalimat-efektif
3. http://karyailmiahkampus.blogspot.com/search?q=pengertian-kalimat-efektif
Share on Google Plus

About Raden

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.